Kamis, 21 Oktober 2010

Hormatilah Ayahmu dan Ibumu....!!!

" Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi." (Efe 6: 2, 3).


Keluaran 20:12

Sebagai seorang muda Kristen, Anda mengasihi orang tua Anda, tetapi Anda benar-benar berbeda dari mereka. Anda tahu apa yang mereka inginkan untuk Anda lakukan, dan sesungguhnya Anda dapat melihat bahwa mereka ingin supaya Anda menjadi seperti mereka. Tidakkah itu akan menjadi suatu penghargaan yang manis, dan satu kehormatan, bagi orang tua Anda? Tetapi Anda tidak mau hanya sekedar menjadi seperti mereka. Bagaimana Anda dapat menunjukkan penghormatan dan penurutan kepada orang tua Anda tanpa melakukan segala sesuatu yang mereka ingin Anda lakukan? Bagaimana dengan kenyataan bahwa mereka lebih berpengalaman dalam kehidupan ini bila tiba saatnya untuk memberikan nasihat? Semua anak secara alamiah mencoba merentangkan batas yang sudah ditetapkan oleh orang tua mereka, tetapi mengapa? Apa yang seharusnya orang tua anggap sebagai hak anak-anak mereka? Apakah orang tua harus membesarkan anak-anak supaya patuh kepada mereka, kepada Tuhan, dan/atau hukum manusia?

Dari sudut yang lain bagaimana dengan penghormatan dan penurutan ketika orang tua memiliki kemarahan dan kecanduan yang tidak terkendali, yang menyebabkan bermacam-macam bentuk pelecehan? Haruskan seorang anak Kristen memiliki interaksi yang terus menerus dengan orang-orang tua yang demikian untuk menunjukkan kepada mereka aspek-aspek Kekristenan? Apakah penghormatan dan penurutan Kristen ditunjukkan di dalam cara yang berbeda dari apa yang dunia harapkan? Bagaimana dengan Yesus yang berkata: "Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku"? (Mat 10:37).

Orang Advent atau bukan, tidakkah seorang Kristen yang sejati menjadi seseorang yang begitu tersentuh oleh kasih Tuhan bagi dirinya sedemikian rupa sehingga dia seharusnya memperlakukan orang lain dengan cara demikian pula--sejauh kemampuannya? Tetapi apakah yang dilakukan oleh kasih? Perhatikan Yesus sementara Dia mencoba untuk menjelaskan kepada orang tua-Nya panggilah hidup-Nya. Perhatikan Dia mematuhi inti dari hukum, walaupun bukan huruf-hurufnya (lihat Lukas 6:1, sebagai satu contoh). Apakah ini satu kasih yang tanpa hukum? Perhatikan Dia sementara Dia menjatuhkan hukuman atas dosa tetapi bersosialisasi dengan orang-orang berdosa yang menerima Dia dan kebebasan dari dosa yang Dia tawarkan. Mereka yang tidak menerima, Dia masih sayangi dan Dia masih bersedia bagi mereka, bila mereka memilih untuk itu. Dia memperlakukan kita dengan cara yang sama.

Kita memelihara perintah Sabat, tetapi tidak ragu lagi sebagai orang-orang berdosa kita tidak memeliharanya dengan sempurna. Dan bila pun demikian, apakah kita memerlukan seorang Juruselamat? Demikianlah, kita mencoba untuk menghormati dan mematuhi orang tua kita, tetapi tanpa ragu, kita masih gagal. 
Syukur kepada Tuhan, Dia tetap menyelamatkan kita! (1 Kor 15:57).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar