Dia mengatakan bahwa kalau Roh Kudus datang, itu berarti Tuhan tidak hanya berjalan bersama kita, di atas kita, dengan kita, tetapi Tuhan hidup di dalam kita. Dan karena Roh Kudus ada di dalam kita maka kita bersama-sama (cooporately) akan melakukan pekerjaan yang lebih besar dari pada yang Yesus kerjakan sendirian (individualy).
1. Roh kudus adalah seorang pribadi
Yesus menyebut Dia dengan kata ganti orang. Roh Kudus bukan “sesuatu” tapi “seseorang.” Roh Kudus bukan hanya suatu kuasa. Dia memang menghasilkan kuasa tapi Dia adalah seorang pribadi.
2. Roh kudus memiliki hadirat
Artinya: kalau Dia hadir, Kita tahu Dia ada di sana.
3. Roh kudus membawa kuasa
Kuasa Roh dudus disebut urapan.
“Yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.” (Kisah Para Rasul 10:38)
“Tetapi Kautinggikan tandukku seperti tanduk banteng, aku dituangi (annointed/diurapi) dengan minyak baru;” (Mazmur 92:11)
Urapan disamakan dengan minyak, Mengapa?
Minyak melumasi kita
Membuat kita tidak “burn out” tapi “burn on.” Tanpa urapan segala sesuatu akan kelihatan sukar, menekan.
Minyak adalah bahan bakar
Minyak membuat Kita selalu berapi-api dalam Tuhan. Kalau ada minyak, Kita bisa bercahaya. Kita adalah terang dunia. Kita menerangi kegelapan dunia.
Minyak memberi kelembaban
Kita jadi tidak “kering” dengan urapan 15-20 tahun silam. Tapi kita selalu menerima “minyak baru.”
Bagaimana caranya kita bisa “diurapi”?
Kita harus haus dan lapar secara rohani
“Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! (Yohanes 7:37)
Kita harus terbuka
Lapar, haus dan keterbukaan adalah kunci untuk mengalami kebangunan rohani tiap hari.
Iman
"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku. Apa maksudnya? Iman!”
Ketaatan
Yesus katakan: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
Kita bisa saja datang, tapi tidak minum. Iman adalah fakta, tapi iman juga tindakan. Melakukan apa yang Tuhan ingin Kita lakukan lebih penting dari mendengarkan Firman Tuhan saja. Banyak orang mendengarkan Firman Tuhan tapi tidak melakukannya. Jangan hanya menjadi pendengar Firman Tuhan, tapi jadi pelaku Firman Tuhan, Amin?
Kalau Kita memiliki ini semua maka kehidupan Kita akan menjadi kehidupan terbaik di planet bumi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar